Gasligting adalah sebuah istilah sudah dikenal sejak awal tahun 40-an lalu dan ini dianggap sebagai sebuah bentuk penyiksaan pada psikologis seseorang, di mana pelakunya bisa saja orang terdekat korban.
Penyiksaan tersebut bisa saja memberikan berbagai dampak yang buruk bagi mental korbannya, seperti: hilangnya kewarasan, berkurangnya rasa percaya diri, hilangnya sudut pandang, dan yang lainnya.
Ada banyak hal tentang gasligthing yang perlu dipahami, beberapa di antaranya seperti berikut ini:
- Dilakukan oleh gaslighter
Gasligthing bisa saja dilakukan oleh siapapun, termasuk orang-orang terdekat. Pelaku gasligthing biasanya disebut dengan istilah gaslighter, sedangkan korbannya dikenal dengan istilah gaslightee.
Hubungan keduanya bisa saja dalam lingkungan yang profesional atau bahkan justru dalam hubungan yang lebih personal, seperti: pasangan, teman, keluarga, saudara dan yang lainnya.
- Terjadi secara berulang dan berkepanjangan
Pada umumnya gaslighting bukanlah sebuah kejadian instan yang berlangsung dalam waktu yang singkat. Namun sebaliknya, hal ini justru terjadi secara berulang-ulang.
Seorang pelaku bisa saja menjalankan aksinya secara kontiniu dan dalam waktu yang berkepanjangan, sehingga efeknya juga menjadi begitu buruk terhadap korbannya.
- Populer lewat sebuah film
Istilah gasligthing pertama kalinya populer lewat sebuah film dengan judul yang sama di tahun 1940-an silam. Film ini membuka mata banyak orang tentang gaslighting yang sebelumnya kerap diabaikan oleh banyak orang.
Film ini menceritakan bagaimana seorang suami berusaha untuk mengendalikan istrinya secara penuh dengan berbagai cara, seperti: melecehkan, memisahkan istrinya dari keluarganya, mengubah lingkungan, dan yang lainnya.
- Bisa menghilangkan kewarasan
Dampak dari berbagai hal yang dilakukan lewat gaslighting, seseorang memang bisa kehilangan banyak bagian dari hidupnya, antara lain: kenyamanan, rasa percaya diri, ketenangan, keyakinan akan kebenaran, dan berbagai hal positif lainnya.
Dalam kondisi yang sudah sangat parah, korban gaslighting bahkan bisa saja menjadi kehilangan kewarasannya dan tidak lagi mengetahui apa saja yang harus dilakukan di dalam hidupnya.
- Siapa saja bisa menjadi korban
Jika tidak mengetahui dengan baik tentang gaslighting, maka seseorang bisa saja menganggap berbagai hal buruk yang dilakukan orang terdekatnya merupakan sebuah kewajaran.
Hal seperti ini bisa menimpa siapa saja dan siapa saja bisa menjadi korbannya. Berbagai perilaku yang tidak tepat dan tidak menyenangkan dari orang-orang di sekitar kita bisa saja bentuk gaslighting yang kita anggap wajar.
Sementara jika terjadi dalam waktu yang berkepanjangan dan tidak diatasi dengan baik, bukan tidak mungkin hal ini akan membuat psikologis kita mengalami gangguan yang serius.
- Beberapa karakter berpotensi besar menjadi pelaku
Pada dasarnya, siapa saja memiliki potensi menjadi pelaku gaslighting atau yang istilahnya populer dengan sebutan gaslighter.
Namun orang-orang dengan karakter tertentu memiliki kecenderugan lebih besar, salah satunya orang yang memiliki gangguan kepribadian sebagai narsistik atau seseorang yang selalu menganggap dirinya merupakan hal terpenting di antara yang lain.
- Waspadai semua gejala gasligthig
Jika melihat dampaknya, sangat penting untuk selalu mewaspadai semua gejala yang ditimbulkan oleh gaslighting. Jika ada, segera atasi dengan cara yang tepat.
Pahami tentang gaslighting dengan tepat sejak awal
Gaslighting merupakan kondisi buruk yang akan membuat banyak kerugian di dalam kehidupan seseorang. Kenali dan pahami hal ini dengan baik sejak awal.
Hal ini akan memudahkan kamu untuk menghindari atau bahkan mengatasi kondisi tersebut, jika sewaktu-waktu terjadi pada dirimu.
<<<<>>>>